
- Penjabat Bupati Malteng Serahkan Paket Bantuan ke Warga di Kecamatan Leihitu
- Penjabat Bupati Malteng Canangkan Gerakan Tanam Kedelai
- Penjabat Bupati Rakib Minta Kades se Malteng Pahami Jaksa Garda Desa
- Sehari Menjabat, Penjabat Bupati Malteng Langsung Jalin Kerja Sama Dengan Kejari Ambon
- Penjabat Bupati Malteng Komitmen Tangani Kemiskinan Ekstrem Hingga Stunting
- Pemkab Malteng Harus Maknai Momen Paripurna HUT Provinsi Sebagai Spirit Membangun Daerah
- PERINGATAN DINI GELOMBANG TINGGI
- Pemkab Malteng Gelar Syukuran HUT ke-78 RI
- Staf Ahli Wakili Pj. Bupati Malteng Hadiri Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmia Bagi Dose, Guru da
- Penjabat Ketua TP PKK Malteng Lepas Peserta Lomba Baris Empang Dalam Rangkan Memeriahkan HUT RI ke-7
- Home
- Berita Pembangunan
- Kunker di Empat Dusun Tanjung Sial, Penjabat Bupati Malteng : Semuanya Masuk Malteng


- By adminkom Diskominfo
- 02 Nov 2022 / 336 View
Kunker di Empat Dusun Tanjung Sial, Penjabat Bupati Malteng : Semuanya Masuk Malteng
Gaya “blusukan” dengan safari Gerakan Sapa Umat, Berakhlak dan Berbudaya, Kalesang Negeri, kembali dilakukan Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah (Malteng), DR Muhamat Marasabessy, SP, ST, M.Tech. Kali ini Pj. Bupati Malteng, mengunjungi empat dusun di Tanjung Sial, Kecamatan Leihitu Barat dan sejumlah Negeri di Kecamatan Leihitu, Senin (31/10/2022). Empat Dusun yang dikunjungi, yakni Dusun Tihulesi, Dusun Kaswari, Waiputih, dan Dusun Waiyasel. Usai mengunjungi empat dusun itu, Pj. Bupati Malteng bersama rombongan melakukan pembacaan deklarasi kampung berkualitas oleh Pj Negeri Morela dan Pj Negeri Lima. Pencanangan Negeri Morela dan Negeri Lima selaku kampung keluarga berkualitas oleh Pj. Bupati Malteng.
Mendampingi Pj Bupati Malteng saat Kunker, Ketua Tim Penggerak PKK Malteng, sekitar 41 Pimpinan OPD Pemkab Malteng bersama sejumlah staf Ahli, Dandim 1504/Ambon, Kapolsek Leihitu, Kapolsek Leihitu Timur, Kapolsek Lehitu Barat, Letda Inf Anjaran, Anggota DPRD Malteng, Ketua DWP, Ketua MUI, Camat Leihitu, Camat Leihitu Barat, Para Latupati Jezirah Leihitu dan majelis Latupati serta Danramil Tehoru dan Camat Tehoru. Ini randown kegiatan diantaranya, sekira pukul 09.00 WIT Dandim 1504/Ambon, Pj. Bupati Malteng dan Rombongan berangkat dari pelabuhan Dusun Tahoku Negeri Hila menuju Dusun Waeputi, Negeri Larike. Sekira pukul 09.45 WIT Dandim, Pj.Bupati Malteng dan rombongan tiba di Dusun Waeputi Negeri Larike.
Selanjutnya, sekira pukul 15.30 WIT Dandim 1504/Ambon, Pj. Bupati Malteng dan rombongan selesai menghadiri acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dalam keadaan aman dan lancar di Dusun Waiyesil. Sekira pukul 16.15 WIT Dandim 1504/Ambon Pj.Bupati Malteng dan rombongan tiba di Dusun Tihulesy Negeri Ureng untuk mengikuti rangkaian kegiatan. Di sana dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis oleh Dandim 1504/Ambon, Pj. Bupati Malteng, anggota dewan dan ketua Latupati, penyerahan BPJS secara simbolis oleh Pj. Bupati Malteng, dan Pj. Ketua Tim Penggerak PKK, penyerahan bantuan sembako pasar murah secara simbolis yg di kelola oleh Dinas Perindag Malteng.
Sekira pukul 17.15 WIT Dandim 1504/Ambon, Pj.Bupati Malteng dan rombongan menuju Dusun Kasuari Negeri Asilulu, sekira pukul 17.19 WIT Dandim 1504/Ambon, Pj. Bupati Malteng dan rombongan tiba di Dusun Kasuari Negeri Asilulu dan di lanjutkan dengan penandatangani oleh Pj. Bupati Malteng atas pengresmian Puskesmas dan penyerahan secara simbolis satu bua kunci mobil Ambulance merk Isuzu kepada Puskesmas Dusun Kasuari. Sekedar info, setiap kegiatan Pj Bupati Malteng di empat dusun dan Negeri, disambut ribuan masyarakat.”Saya sangat bangga dan mengapresiasi sambutan masyarakat di dusun ini. Ini menjadi pertanda baik bahwa masyarakat Waiyasel akan setia mendukung seluruh program pemerintah daerah”, kata Pj. Bupati Malteng ketika berkunjung di Dusun Waiyasel.
Kadis PUPR Provinsi Maluku ini mengatakan, kunker ini dirinya bingkai dalam suatu gerakan yang saya sudah deklarasikan dengan nama Gerakan Sapa Umat Kalesang Negeri Berahklak dan Berbudaya. Gerakan ini, kata mantan Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku ini, semakin bergelombang dan membumi. “Sebab, masyarakat semakin antusias untuk mengambil bagian bersama melalui peran dan partisipasi yang konkrit dan nyata”, terangnya. Diakui, Gerakan Sapa Umat memiliki tujuan mulia yakni untuk mengajak masyarakat terlibat aktif dalam melestarikan lingkungan hidup yang bersih, sehat dan indah serta memperkokoh silaturahmi selaku orang basudara untuk mewujudkan pembangunan yang kita cita-citakan bersama yaitu masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.
“Saya bersyukur bisa mengunjungi dusun ini, sekaligus melihat secara langsung kehidupan sosial kemasyarakatan serta pembangunan yang sudah dikerjakan khususnya untuk sektor pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur,”beber Koordinator Balai-Balai Kementerian PUPR di Provinsi Maluku itu. Untuk itu, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pattimura ini mengapresiasi semua usaha kepala dusun dan masyarakat yang terus melakukan berbagai terobosan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat serta membangun kehidupan masyarakat yang aman dan damai.
“Kunjungan kerja ini masih dalam nuansa bulan maulid Nabi Muhammad SAW. Momentum ini harus dijadikan refleksi mendalam oleh kita semua terutama masyarakat Dusun Waiyesil agar semakin bertumbuh keimanannya dan spiritualitasnya sehingga mampu mengamalkan keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam hidup setiap hari. Orang yang tinggi iman dan spiritualitasnya tidak akan mudah dihasut untuk kepentingan apapun yang dapat merusak persatuan dan kesatuan. Justru mereka akan tampil menjadi pelopor mensiarkan ajaran-ajaran islam yang cinta damai”, paparnya. Sebelum kunjungan kerja ini, terang mantan Pejabat di Kementerian PUPR itu, telah memerintahkan pimpinan OPD dan jajaran untuk melakukan asesmen lengkap agar diketahui apa yang menjadi kebutuhan prioritas masyarakat. “Untuk dusun Waiyesil ini ternyata memiliki potensi tanah yang cocok untuk pengembangan tanaman bawang merah, apalagi ada kelompok tani yang fokus untuk mengembangan perkebunan bawang merah”, ajaknya.
Sehingga pada kesempatan kunjungan kerja ini, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Orwil Maluku ini telah menyerahkan bantuan bibit bawang merah dengan harapan bantuan stimulus ini akan terus mendorong kelompok tani dapat meningkatkan produksi bawang merah yang sangat memadai dan hasilnya akan menunjang ekonomi masyarakat dusun Waiyesil. “Saya optomis dengan pendampingan yang tepat dan terarah maka kelompok tani untuk sektor pangan semakin tumbuh pesat di dusun ini,”tandasnya. Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Maluku ini mengaku, melalui Gerakan Sapa Umat Kalesang Negeri Berahklak dan Berbudaya, dirinya berharap agar masyarakat dapat menjiwai semangat gerakan ini dan teruslah menciptakan kegiatan positif terutama dalam merawat dan melestarikan lingkungan yang indah dan sehat sehingga menjadi rumah sehat untuk kita dan generasi yang akan datang.
“Dalam kunjungan kerja ini juga dihadiri oleh para Latupati se-Jazirah Leihitu Barat, tentu banyak pihak yang sengaja berspekulasi dan menciptakan isu-isu negatif yang tidak bertanggung jawab. Saya tegaskan bahwa kehadiran para Latupati Jazirah Leihitu Barat guna membangun silaturahmi dengan negeri/dusun di semenanjung Tanjung Sial dan sekitarnya, sebab secara historis kedua komunitas masyarakat ini memiliki ikatan sejarah yang sangat kuat”, tuturnya. Warga disana adalah orang basudara, dan dalam jiwa orang Maluku, bakudapa orang basudara itu penting dan sangat dalam maknanya. Selain itu sampai hari ini negeri/dusun di jazirah Tanjung Sial masih menjadi bagian adminkomistratif pemerintahan Kabupaten Maluku Tengah.
“Sehingga kehadiran kami semua bagian dari proses sosialisasi atas hasil rapat bersama pemerintah kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat bersama Wakil Menteri Dalam Negeri beberapa waktu yang lalu. Kita juga punya bukti-bukti sejarah atas semua itu. Berkenan dengan masalah tapal batas tersebut, dapat saya jelaskan beberapa", tegasnya :
Bahwa berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khusunya ketentuan Pasal 18B ayat (2) mengatakan bahwa “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang”.
Bahwa atas dasar itu, Pemerintah Maluku Tengah secara prinsip mengakui bahwa secara hukum eksistensi masyarakat hukum Adat, serta dusun-dusun yang berada di Wilayah Semenanjung Tanjung Sial adalah Wilayah Ulayat/Petuanan dari Negeri Asilulu, Larike, Wakasihu & Ureng – Jazirah Leihitu sesuai fakta historis yang terpelihara selama ini, sehingga tentunya menjadi tugas dan tanggung jawab negara melalui instrumen pemerintah daerah maluku tengah akan senantiasa merawat, serta memastikan terpenuhinya hak-hak konstitusional masyarakat adat tersebut.
Bahwa pemerintah maluku tengah memastikan bahwa Urusan hak masyarakat Adat serta pengaturan pengaturan Tanah Adat menjadi Kewenangan Negeri Asilulu, Larike, Wakasihu dan Ureng – Jezirah Leihitu, sehingga dengan demikian segala urusan yang berkaitan dengan soal-soal kepentingan masyarakat Adat pada dusun-dusun tersebut, secara teknis berhubungan dengan Negeri Asilulu, Larike, Wakasihu & Ureng – Jezirah Leihitu sebagaimana mestinya.
Bahwa pemerintah Maluku Tengah sangat menyadari bahwa pada tanggal 18 Desember 2003, dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Presiden Republik Indonesia telah mengesahkan berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, sebagaimana telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 155, dengan demikian sejak sebelum diundangkannya UU No. 40/2003, secara objektif batas-batas wilayah adminkomistratif tersebut tidak pernah menimbulkan perselisihan tentang perbatasan maupun tentang wilayah kewenangan adminkomistratif pemerintahan lainya, karena batas-batas tersebut telah diakui dan diketahui dengan baik secara umum dan bahkan setelah pemekaranpun tetap sesuai dengan Permendagri Nomor 6 Tahun 2008 tentang Kode dan Data Wilayah adminkomistrasi Pemerintahan.
Bahwa secara yuridis, dalam ketentuan Pasal 4 UU No. 40/2003 tidak sedikitpun menyebut Kecamatan Leihitu dan Leihiitu Barat sebagai wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat, namun demikian ketentuan Pasal 7 ayat (4) dan Penjelasan Pasal 7 ayat (4), sepanjang yang menyangkut Lampiran II tentang wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat, UU No. 40/2003 telah memasukan sebagian wilayah Kecamatan Leihitu dan Leihitu Barat menjadi bagian dari wilayah adminkomistratif Kabupaten Seram Bagian Barat, akan tetapi, hal tersebut akan menjadi final secara hukum jika pemerintah pusat sesuai kewenaganya mengeluarkan lampiran peta atau pranata Penegasan batas daerah, tentunya dengan menggunalan metode ilmiah, harapannya agar dapat menghasilkan peta yang valid dan akurat nantinya, serta tidak merugikan kepentingan pemerintah dan masyarakat maluku tengah, sebab sampai dengan saat ini belum dilakukan penetapan batas wilayah yang definitif, karena saat ini hanyalah peta yang bersifat “Indikatif” dan belum ada produk final dari batas wilayah ini, sehingga dengan demikian tanjung sial adalah masih merupakan wilayah dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari maluku tengah. (finalisasi peta lampiran).
“Tetapi prinsipnya kunjungan kerja dalam bentuk Gerakan Sapa Umat ini murni untuk kegiatan kemanusian melalui bantuan sosial yang telah kami salurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Saya berharap masyarakat dapat membantu saya untuk menjaga situasi dilingkungan masing-masing tetap aman dan kondusif. Sebab jika wilayah kita aman, maka otomatis pembangunan dapat berjalan dengan baik dan cepat“, pungkasnya. Sekedar info, saat kunker di empat dusun terutama di Waiyesil warga setempat ingin dusun mereka dimekarkan menjadi desa dan dibentuk satu kecamatan di Tanjung Sial berada di Wilayah adminkomistratif Kabupaten Malteng.
Selama kunjungan di empat dusun dan sejumlah Negeri didaerah itu dilakukan pembacaan pencanangan Keluarga sejahtera oleh Ulupati Larike, pembacaan Pencanangan kampung keluarga berkualitas oleh Pj. Bupati Maluku Tengah, penyerahan kartu Identitas anak oleh Pj.Bupati Malteng kepada Ulupati Negeri Liliboy,Hatu,Allang, Larike dan Wakasihu. Penyerahan santunan jaminan hari tua, santunan jaminan kematian dan penyerahan BPJS, Penyerahan inflasi koperasi dan bantuan sosial usaha, bantuan subsudi BBM ekstrim untuk pekerja nelayan, Bantuan beras masyarakat miskin ekstrim, penyerahan paket anak oleh Penjabat Ketua Tim penggerak PKK, dan penyerahan sembako pasar murah untuk Leihitu Barat oleh Dandim 1504/Ambon.
Sumber : dinamikamaluku.com
TAGS: | informasi berita-pembangunan |
Berita Terkait
Write a Facebook Comment
Leave a Comments
#sekilas info
Bagi ada yang ingin mencoba aplikasi WebRTC bisa menggunakan browser Chrome, Opera, dan Firefox. Car
29 Mar 2020
#sekilas info
Solosche Radio Vereeniging menjadi cikal bakal Radio Republik Indonesia (RRI)
20 Feb 2020
#sekilas info
Beras plastik, sekedar rumor atau memang nyata ? Mari Tingkatkan Kewaspadaan